Sholat hajat memiliki
keutamaan dan keajaiban yang luar biasa. Siapa yang memiliki hajat atau
kebutuhan dan ingin Allah mengabulkannya, kerjakan sholat ini. Bagaimana tata
cara sholat hajat, niat, doa dan keutamaannya? Berikut ini pembahasan
lengkapnya.
Pengertian Sholat
Hajat
Sholat hajat adalah
sholat sunnah yang dikerjakan dengan maksud khusus memohon kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan hajat, kebutuhan atau keperluannya.
Setiap orang pasti
memiliki hajat, memiliki kebutuhan dan keperluan. Ada kalanya keperluan itu
sifatnya ringan dan tidak banyak disadari. Misalnya kesehatan bagi orang yang
sehat dan kebutuhan sehari-hari.
Para sahabat
mencontohkan, mereka selalu berdoa kepada Allah dalam urusan kecil sekalipun.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan untuk melakukan demikian:
لِيَسْأَلْ أَحَدُكُمْ رَبَّهُ حَاجَتَهُ
حَتَّى
يَسْأَلَهُ
الْمِلْحَ
وَحَتَّى
يَسْأَلَهُ
شِسْعَ
نَعْلِهِ
إِذَا
انْقَطَعَ
“Hendaklah salah
seorang dari kalian senantiasa meminta kebutuhannya kepada Tuhan, sampai pun
ketika meminta garam, sampai pun meminta tali sandalnya ketika putus.” (HR.
Tirmidzi; hasan)
Ketika kebutuhan atau
keperluan itu dirasa besar, Rasulullah mengajarkan untuk tidak hanya berdoa
namun mendahuluinya dengan sholat sunnah dua rakaat. Nah, sholat dua rakaat
dengan maksud meminta pertolongan Allah inilah yang disebut sholat hajat.
Hukum Sholat Hajat
Sholat hajat hukumnya
sunnah. Dalam kitab-kitab fiqih, sebagian ulama mencantumkan sholat hajat namun
sebagian tidak mencantumkan pembahasannya.
Sayyid Sabiq dalam
Fiqih Sunnah, Prof Dr Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu dan
Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam Fiqih Empat Mazhab mencantumkan
pembahasannya. Sedangkan Syaikh Musthofa Al Bugho dalam Fiqih Manhaji tidak
mencantumkan pembahasan sholat hajat.
Sholat hajat juga
banyak dibahas dalam kitab-kitab hadits seperti Shahih at Targhib wat Tarhib
karya Syaikh Nasiruddin Al Albani dan Al Adzkar karya Imam Nawawi.
Prof Dr Wahbah Az
Zuhaili mencantumkan sholat hajat sebagai sholat sunnah ketiga dalam sub bab
Sholat-Sholat Mu’ayyanah Mustaqillah, setelah sholat tarawih, sholat dhuha,
sholat tasbih dan sholat istikharah.
“Sholat ini termasuk
sholat sunnah karena ada hadits riwayat Abdullah bin Abu Aufa dalam Sunan
Tirmidzi menerangkan tentang sholat ini. Imam At Tirmidzi berkata bahwa hadits
tentang sholat hajat termasuk hadits gharib,” tulis beliau dalam Fiqih Islam wa
Adillatuhu.
Syaikh Abdurrahman Al
Juzairi dalam Fiqih Empat Madzhab menuliskan, “Dianjurkan bagi setiap muslim
yang memiliki kebutuhan yang syar’i untuk melakukan sholat hajat.”
Keutamaan Sholat
Hajat
Sholat hajat memiliki
beberapa keutamaan. Yang paling populer adalah dikabulkannya hajat atau
kebutuhan.
Berikut ini keutamaan
sholat hajat:
1. Dicintai Allah
Sebab sholat ini
merupakan ibadah sunnah. Melakukan ibadah-ibadah sunnah seperti ini akan
mendatangkan kecintaan Allah.
إِنَّ اللهَ تَعَالَـى قَالَ : مَنْ عَادَى لِـيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ
بِالْـحَرْبِ
،
وَمَا
تَقَرَّبَ
عَبْدِيْ
بِشَيْءٍ
أَحَبَّ
إِلَـيَّ
مِمَّـا
افْتَرَضْتُهُ
عَلَيْهِ
،
وَمَا
يَزَالُ
عَبْدِيْ
يَتَقَرَّبُ
إِلَـيَّ
بِالنَّوَافِلِ
حَتَّى
أُحِبَّهُ
Sesungguhnya Allah
Ta’ala berfirman, “Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang
kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku
cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak
henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku
mencintainya.” (HR. Bukhari)
2. Ditinggikan Derajatnya
Dengan memperbanyak
sholat, seorang hamba akan ditinggikan derajatnya oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
لِلَّهِ
فَإِنَّكَ
لاَ
تَسْجُدُ
لِلَّهِ
سَجْدَةً
إِلاَّ
رَفَعَكَ
اللَّهُ
بِهَا
دَرَجَةً
وَحَطَّ
عَنْكَ
بِهَا
خَطِيئَةً
“Hendaklah engkau
memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau
memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan
menghapuskan dosamu” (HR. Muslim)
3. Diampuni Dosanya
Dengan memperbanyak
sholat, seorang hamba juga akan diampuni dosanya oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Mengerjakan sholat ini termasuk memperbanyak sholat dan memperbanyak
sujud sebagaimana hadits di atas.
4. Hajatnya
Dikabulkan
Ini keutamaan khusus
sholat hajat. Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah mengutip hadits shahih dari Abu
Darda radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ
ثُمَّ
صَلَّى
رَكْعَتَيْنِ
يُتِمُّهُمَا
أَعْطَاهُ
اللَّهُ
مَا
سَأَلَ
مُعَجِّلاً
أَوْ
مُؤَخِّراً
Barangsiapa berwudhu
dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan sholat dua rakaat dengan sempurna
maka Allah memberi apa saja yang ia minta, baik segera maupun lambat (HR.
Ahmad)
Keajaiban Sholat
Hajat
Salah satu keajaiban
sholat hajat diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi lalu dicantumkan Syaikh
Nashiruddin Al Albani dalam Shahih at Targhib wa at Tarhib di bawah judul
anjuran sholat hajat dan doa sholat hajat.
Dari Utsman bin
Hunaif radhiyallahu ‘anhu, bahwa seorang laki-laki buta datang kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah,
berdoalah kepada Allah agar menyembuhkan penglihatan mataku.” Beliau bersabda,
“Atau aku biarkan saja engkau (seperti itu)?” Dia berkata, “Wahai Rasulullah,
hilangnya penglihatanku memberatkanku.” Rasulullah bersabda, “Pergilah lalu
berwudhulah, kemudian sholatlah dua rakaat, lalu ucapkanlah (doa):
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ
إِلَيْكَ
بِنَبِيِّكَ
مُحَمَّدٍ
نَبِىِّ
الرَّحْمَةِ
يَا
مُحَمَّدُ
إِنِّى
تَوَجَّهْتُ
إِلَى
رَبِّى
بِكَ
أَنْ
يَكْشِفَ
لِيْ
عَنْ
بَصَرِيْ
اللَّهُمَّ
شَفِّعْهُ
فِىَّ
وَ
شَفِّعْنِيْ
فِيْ
نَفْسِيْ
“Ya Allah
sesungguhnya aku memohon kepadaMu dan menghadap kepadaMu dengan Nabiku
Muhammad, Nabi (pembawa) rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap
kepada Tuhanku denganmu agar Dia menyembuhkan penglihatanku. Ya Allah,
terimalah syafaatnya padaku dan terimalah syafaatku pada diriku.”
Lalu ia pun pulang
dan Allah menyembuhkan penglihatannya.” (HR. Tirmidzi; hasan)
Syaikh Nashiruddin Al
Albani menjelaskan bahwa arti “wa syaffi’nii fii nafsii” adalah terimalah
syafaatku pada diriku yang maksudnya terimalah doaku.
Tata Cara Sholat
Hajat
Tata cara sholat
hajat sama dengan sholat sunnah pada umumnya. Sebelum sholat disyaratkan suci
dari hadats kecil dan hadats besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis;
menutup aurat; dan menghadap kiblat.
Seperti hadits di
atas, hendaklah menyempurnakan wudhu dan sholat hajat dua rakaat juga dengan
sempurna. Secara ringkas, tata caranya sebagai berikut:
Niat
Takbiratul ihram,
diikuti dengan doa iftitah
Membaca surat Al
Fatihah
Membaca surat atau
ayat Al Qur’an
Ruku’ dengan
tuma’ninah
I’tidal dengan
tuma’ninah
Sujud dengan
tuma’ninah
Duduk di antara dua
sujud dengan tuma’ninah
Sujud kedua dengan
tuma’ninah
Berdiri lagi untuk
menunaikan rakaat kedua
Membaca surat Al
Fatihah
Membaca surat atau
ayat Al Qur’an
Ruku’ dengan
tuma’ninah
I’tidal dengan
tuma’ninah
Sujud dengan
tuma’ninah
Duduk di antara dua
sujud dengan tuma’ninah
Sujud kedua dengan
tuma’ninah
Tahiyat akhir dengan
tuma’ninah
Salam
Bacaan di setiap
gerakan sholat sebagaimana bacaan sholat pada umumnya. Bagi yang belum tahu,
bisa membaca artikel Bacaan Sholat
Setelah selesai sholat
dianjurkan berdzikir sebagaimana penjelasan Imam Nawawi dalam Al Adzkar dan
kemudian berdoa kepada Allah memohon hajat atau kebutuhannya agar dikabulkan
Allah. Lebih utama doa yang dibaca adalah doa sholat hajat yang diajarkan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Niat Sholat Hajat
Semua ulama sepakat
bahwa tempat niat adalah hati. Melafalkan niat bukanlah suatu syarat. Artinya,
tidak harus melafalkan niat. Syaikh Wahbah menjelaskan, menurut jumhur ulama
selain madzhab Maliki, hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan
niat.
Sedangkan menurut
madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat karena tidak ada
contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Bagi yang
melafadzkan, lafadz niat sholat hajat adalah sebagai berikut:
niat sholat hajat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ
رَكْعَتَيْنِ
لِلَّهِ
تَعَالَى
(Ushollii sunnatal
haajati rok’ataini lillahi ta’aalaa)
Artinya: “Aku niat
sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala”
Doa Sholat Hajat
Dalam kitab Al
Adzkar, Imam Nawawi rahimahullah mencantumkan dua buah hadits terkait dzikir
dan doa sholat hajat.
Pertama, adalah
dzikir sholat hajat. Dibaca setelah selesai sholat.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ
اللَّهِ
رَبِّ
الْعَرْشِ
الْعَظِيمِ
الْحَمْدُ
لِلَّهِ
رَبِّ
الْعَالَمِينَ
أَسْأَلُكَ
مُوجِبَاتِ
رَحْمَتِكَ
وَعَزَائِمَ
مَغْفِرَتِكَ
وَالْغَنِيمَةَ
مِنْ
كُلِّ
بِرٍّ
وَالسَّلاَمَةَ
مِنْ
كُلِّ
إِثْمٍ
لاَ
تَدَعْ
لِى
ذَنْبًا
إِلاَّ
غَفَرْتَهُ
وَلاَ
هَمًّا
إِلاَّ
فَرَّجْتَهُ
وَلاَ
حَاجَةً
هِىَ
لَكَ
رِضًا
إِلاَّ
قَضَيْتَهَا
يَا
أَرْحَمَ
الرَّاحِمِينَ
“Tiada Ilah Tidak
kecuali Allah, Yang Maha Santun lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah, Rabb Arsy
yang agung. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada-Mu-lah aku
memohon sesuatu yang menyebabkan memperoleh rahmat-Mu, dan sesuatu yang
mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh kebaikan dan selamat dari segala dosa.
Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku melainkan Engkau ampuni dan tidak
ada sesuatu keperluan melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula
sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan
Yang Paling Pengasih dan Penyayang” (HR. Tirmidzi)
Menurut Imam Nawawi,
sanad hadits ini masih diperbincangkan sebagai kata Imam Tirmidzi sendiri.
Sedangkan doa sholat
hajat yang shahih yang kemudian juga dicantumkan Imam Nawawi dalam Al Adzkar
adalah sebagai berikut:
doa sholat hajat
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ
إِلَيْكَ
بِنَبِيِّكَ
مُحَمَّدٍ
نَبِىِّ
الرَّحْمَةِ
يَا
مُحَمَّدُ
إِنِّى
تَوَجَّهْتُ
بِكَ
إِلَى
رَبِّى
فِى
حَاجَتِى
هَذِهِ
فَتُقْضَى
لِى
اللَّهُمَّ
شَفِّعْهُ
فِىَّ
(Alloohumma innii
as-aluka wa atawajjahu ilaiku binabiyyika Muhammadin nabiyyir rohmati yaa
Muhammad innii tawajjahta bika ilaa Robbii fii haajatii haadzihi fatuqdlo lii
Alloohumma syafi’hu fiy)
“Ya Allah
sesungguhnya aku memohon kepadaMu dan menghadap kepadaMu dengan Nabiku Muhammad,
Nabi (pembawa) rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada
Tuhanku denganmu dengan kebutuhanku ini agar dipenuhiNya. Ya Allah, terimalah
syafaatnya padaku.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Demikian pembahasan
lengkap mengenai sholat hajat lengkap. Mulai dari pengertian, tata cara, niat,
doa, hingga keutamaan dan keajaibannya. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish
shawab.