Pengertian Zakat, Infaq, dan Sedekah




Kamu masih sulit membedakan pengertian zakat, infaq, dan sedekah? Ketiganya terlihat serupa, tapi tak sama. Serupa karena semua pada prinsipnya sama-sama mengeluarkan sesuatu yang kita miliki untuk dibelanjakan di jalan Allah atau diberikan kepada orang lain sehingga menjadi lebih bermanfaat.  Tak sama karena masing-masing memiliki aturan main yang berbeda. Yuk, simak penjelasannya lebih dalam.



Zakat

Pengertian zakat ternyata tidak sama dengan infaq dan sedekah. Kamu perlu tahu. (Foto: Shutterstock)

Pengertian zakat

Zakat merupakan salah satu rukun islam sehingga amalan ini sifatnya wajib. Setiap muslim wajib menunaikan zakat dan menyalurkannya kepada 8 golongan masyarakat yang berhak menerima zakat.  Zakat ada 2 macam, yaitu zakat fitrah dan zakat maal.

Zakat fitrah merupakan jenis zakat yang ditunaikan selama bulan Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri. Maknanya lebih sebagai pembersihan diri. Jika dikeluarkan setelah shalat Idul Fitri, tidak lagi bisa dinilai sebagai zakat fitrah, namun berubah menjadi pahala sedekah.

Di Indonesia, takaran zakat yang diatur oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) adalah setara dengan 2,5 kg beras. Jumlah ini boleh dilebihkan tetapi tidak boleh dikurangi. Kamu bisa menunaikan kewajiban membayar zakat fitrah di mesjid-mesjid terdekat.

Sedangkan zakat maal disebut juga zakat harta.  Maknanya sebagai pembersih harta. Zakat ini juga hukumnya wajib untuk ditunaikan, tetapi ada batasan/ukurannya (nisab). Menjadi  wajib bagi siapapun yang kekayaannya sudah mencapai nisab (batas minimal harta yang sudah wajib dikeluarkan zakatnya).

Pengertian zakat, infaq, dan sedekah. Kenali perbedaannya. (Foto: Shutterstock) 

Harta yang harus dizakatkan tak hanya harta berupa simpanan uang, tetapi juga emas, binatang ternak, benda berharga seperti emas, dan hasil pertanian. Setiap jenis harta memiliki nisab yang berbeda-beda. Misalnya, untuk harta berupa uang simpanan, nisab-nya adalah setara dengan 8,5 kg emas dan harta tersebut sudah mengendap selama 1 tahun (hitungan tahun Hijriah).



Pengertian Infaq dan Sedekah

Jika zakat maal ada aturan nisab-nya, infaq dan sedekah tidak mengenal nisab. Jika golongan yang berhak menerima zakat sudah diatur dalam AL Quran, infaq dan sedekah lebih bebas. Boleh diberikan kepada siapapun, termasuk orang tua, kerabat, yatim piatu, atau untuk mesjid. Infaq dan sedekah hukumnya adalah sunnah. Berpahala jika dikerjakan, namun tidak berdosa jika ditinggalkan.

Infaq merupakan sedekah yang dikeluarkan berupa materi, sedangkan sedekah bisa berbentuk nonmateri. Dalam sebuah hadis bahkan dikatakan, jika tidak mampu bersedekah dengan harta, berzikir, menjalankan amar ma’ruf nahi munkar, bahkan senyum pun masuk dalam sedekah.

Meskipun tidak wajib, namun berinfaq dan bersedekah sangat dianjurkan, apalagi di bulan Ramadhan. Karena di bulan ini, amalan sunnah akan dihitung berlipat oleh Allah.


Jika kamu sudah menunaikan zakat dan masih ada kelebihan harta, alangkah baiknya jika kamu juga menyisihkan sedikit lagi untuk infaq atau sedekah. Berbagi tidak akan membuat kamu kekurangan karena Allah sudah berjanji untuk mengembalikannya lebih dari yang kamu keluarkan!

0 komentar:

Post a Comment